Breaking News
Fakta peristiwa aktual yang terjadi di wilayah Indonesia, seperti bencana alam, kecelakaan, atau keputusan politik penting.
BRIMO BRIMO BRIMO BRIMO

Suasana Hangat Keluarga Tercipta di Perpustakaan Kalampangan Melalui Program Halo Parenting

Suasana Hangat Keluarga Tercipta di Perpustakaan Kalampangan Melalui Program Halo Parenting

BRIMO

Perpustakaan Sumber Ilmu: Dari Gudang Buku Menuju Jantung Edukasi dan Kebahagiaan Keluarga

Inews Muara Teweh– Suasana di Perpustakaan “Sumber Ilmu Pengetahuan” Kelurahan Kalampangan pada Sabtu (14/9/2025) pagi berbeda dari biasanya. Gemuruh tawa ceria anak-anak menggantikan heningnya ruang baca. Sorot mata penuh antusiasme dari para orang tua memandangi anak-anak mereka yang sudah duduk rapi, menanti dimulainya sebuah petualangan. Ini bukan sekadar kunjungan biasa; ini adalah bukti nyata transformasi perpustakaan modern. Hari itu, perpustakaan tidak hanya menjadi gudang ilmu, tetapi menjadi panggung bagi ikatan emosional yang hangat melalui agenda Halo Parenting dengan tema “Membangun Bonding Orang Tua dan Anak Melalui Bercerita”.

Lebih dari Sekadar Rak Buku: Visi Sebuah Perpustakaan Modern

Gambaran perpustakaan sebagai tempat sunyi yang dipenuhi rak-rak buku berdeba sudah usang. Di Kalampangan, Palangka Raya, Perpustakaan Sumber Ilmu Pengetahuan sedang menulis babak baru. Di bawah kepemimpinan Lurah Kalampangan, Yunita Martina, perpustakaan ini berevolusi menjadi living library—ruang hidup yang dinamis, penuh interaksi, dan menjadi pusat kebudayaan masyarakat.

Suasana Hangat Keluarga Tercipta di Perpustakaan Kalampangan Melalui Program Halo Parenting
Suasana Hangat Keluarga Tercipta di Perpustakaan Kalampangan Melalui Program Halo Parenting

Baca Juga: Sebuah Komitmen Kukuh Bupati Saiful untuk Wujudkan SMA Unggulan Garuda di Katingan

“Bagi kami, perpustakaan bukan lagi sekadar tempat meminjam dan membaca buku. Ia adalah ruang edukasi, ruang interaksi, dan ruang menciptakan memori indah bersama keluarga. Program seperti Halo Parenting adalah wujud nyata dari visi tersebut. Kami ingin masyarakat, dari anak-anak hingga orang tua, merasa bahwa perpustakaan adalah rumah kedua mereka untuk belajar dan bertumbuh,” ujar Yunita dengan semangat.

Halo Parenting: Merajut Kedekatan di Antara Lembaran Cerita

Kegiatan Halo Parenting bukanlah program insidental. Yunita menegaskan bahwa ini adalah agenda rutin yang digelar secara berkala, menunjukkan komitmen berkelanjutan bagi pemberdayaan keluarga. Tema pada Sabtu itu, “Membangun Bonding Orang Tua dan Anak Melalui Bercerita”, dipilih dengan sangat strategis.

Di era digital dimana gadget seringkali menjadi “pengasuh” termudah, kegiatan bercerita (storytelling) adalah sebuah tindakan revolusioner yang sederhana. Ia mengajak orang tua untuk hadir sepenuhnya—secara fisik dan mental—bersama anak mereka. Melalui suara, ekspresi wajah, dan pelukan, sebuah cerita sederhana bisa menjadi jembatan untuk memahami dunia anak, ketakutan, harapan, dan imajinasinya.

“Program seperti ini punya dampak ganda yang sangat powerful,” jelas Yunita. “Pertama, ia memperkuat hubungan emosional (bonding) antara orang tua dan anak. Kedua, ia adalah cara paling organik untuk menumbuhkan minat baca sejak dini. Ketika anak mengasosiasikan buku dengan momen menyenangkan bersama orang tuanya, maka buku akan menjadi benda yang menarik dan membahagiakan. Mereka tidak hanya mendapat cerita, tetapi juga menyerap nilai-nilai kehidupan, empati, dan moral yang disampaikan dengan cara yang halus.”

Konsep Kreatif: Menghidupkan Kata-Kata menjadi Pengalaman

Agar tidak membosankan, kegiatan ini didesain dengan konsep yang kreatif dan interaktif. Bukan hanya mendengarkan, anak-anak dan orang tua diajak untuk berpartisipasi. Mulai dari menggunakan alat peraga, boneka tangan, hingga sesi dimana anak-anak bisa menebak kelanjutan cerita atau menggambar karakter favorit mereka dari cerita yang didengar.

Pendekatan ini sejalan dengan tujuan perpustakaan untuk menjadi pusat literasi dan pengembangan diri. Literasi tidak lagi hanya dimaknai sebagai kemampuan baca-tulis, tetapi juga kemampuan memahami, mengolah informasi, dan berimajinasi. Ruang perpustakaan pun berubah fungsi: sebagian area untuk membaca tenang, sebagian lagi untuk arena kreasi, diskusi, dan pertunjukan mini seperti ini.

Masa Depan yang Berkelanjutan: Kolaborasi adalah Kunci

Yang paling menggembirakan dari pernyataan Yunita adalah komitmennya untuk keberlanjutan. Ia menegaskan bahwa jalan yang telah dimulai ini akan terus dilanjutkan. “Kegiatan ini akan berkelanjutan dengan tema-tema yang sudah disusun rapi oleh pengelola perpustakaan,” janjinya.

Namun, yang menjadi kunci kesuksesan program ini di masa depan adalah semangat kolaborasi. Yunita menyadari bahwa membangun budaya literasi dan penguatan keluarga bukanlah tugas satu pihak saja. Oleh karena itu, Pengelola Perpustakaan Sumber Ilmu Pengetahuan akan bersinergi dengan Bunda PAUD, Tim PKK, dan yang tak kalah penting, berkolaborasi dengan pihak penggerak literasi yang ada di Kota Palangka Raya.

Kolaborasi ini menjanjikan sebuah ekosistem pendidikan yang integratif. Ilmu dari praktisi PAUD, jaringan dan semangat dari PKK, serta passion dan inovasi dari para pegiat literasi akan menyatu, menciptakan program-program yang semakin kaya, variatif, dan menyentuh kebutuhan nyata masyarakat Kalampangan.

Keberhasilan kegiatan Halo Parenting di Perpustakaan Sumber Ilmu Pengetahuan Kalampangan adalah sebuah cerita inspiratif bagi banyak daerah. Ia membuktikan bahwa dengan visi yang jelas dan kemauan untuk berinovasi, perpustakaan dapat menjadi mercusuar peradaban di tingkat komunitas terkecil.

Ia menjadi tempat dimana ilmu tidak hanya dikonsumsi, tetapi juga dialami. Tempat dimana hubungan keluarga tidak hanya dijaga, tetapi diperkuat. Tempat dimana anak-anak tidak hanya diajarkan untuk membaca, tetapi juga diceritakan tentang pentingnya cinta, keberanian, dan kebaikan.

Pada akhirnya, di antara rak-rak buku itulah, bukan hanya kata-kata yang bersatu membentuk paragraf, tetapi juga hati orang tua dan anak yang bersatu membentuk kenangan yang akan mereka kenang selamanya. Perpustakaan Sumber Ilmu Pengetahuan telah menjadi bukti bahwa gudang ilmu bisa sekaligus menjadi taman kebahagiaan bagi masyarakatnya.

Klik Disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *